top of page

Blog

Writer's pictureQhansa D.

Tips & Trik Menulis Paper (AI Sharing 1.0 2022)

Halo teman-teman, apa kabar? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat ya.


Pada tanggal 22 Juni 2022, aku mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan anggota Laboratorium Artificial Intelligence Telkom University di acara AI Sharing 1.0 mengenai Tips & Trik Menulis Paper.


Seminggu kemudian, aku sempat kepikiran untuk mengupload video sharing nya ke YouTube seperti yang aku lakukan dengan materi AI Sharing 1.0 2021 ku dulu tentang Cara Bertahan Di Dunia Perkuliahan Dengan Perasaan “Salah Jurusan” (Kalau kamu tertarik untuk menonton video sharing 2021 ku, bisa cek disini).


Tapi, sebelum aku upload ke YouTube, aku mau sekalian cek ombak di Instagram ku dengan bertanya "Berapa banyak orang yang membutuhkan materi ini?" Karena ada beberapa orang yang bukan anggota laboratorium bertanya kepadaku melalui Direct Message Instagram bahwa mereka perlu belajar materi ini untuk tugas akhir dan/atau penelitian mereka. Dan menariknya, banyak yang menginginkan materi ini untuk dibagikan kepada mahasiswa umum. Akhirnya, aku memutuskan untuk menguploadnya ke YouTube:


Mari Kita Mulai~


Tahap 1: Studi Literatur

1a. Cari Topik Riset yang Kamu Suka

Biasanya, sebelum kalian menyusun proposal tugas akhir di semester 7 atau bahkan semester 6 (kalau kamu mengejar lulus 3.5 tahun), kita harus cari topik riset kan? Bisa dimulai dengan mencari topik riset yang kalian suka dengan mencoba cari paper riset yang sudah terpublikasi di jurnal atau conference menggunakan Google Scholar dan IEEEXplore.


Tipsnya:

  1. Cari paper yang terbaru. Kalau tahun ini adalah tahun 2022, usahakan untuk mencari paper riset dalam rentang tahun 2020-2021.

  2. Cari paper yang memiliki daftar referensi yang komprehensif. Maksudnya adalah jumlah referensinya yang digunakan paper tersebut tidak hanya 10 sumber, melainkan lebih dari 40 sumber referensi (contoh seperti Gambar 1). Biasanya, paper yang memiliki daftar referensi yang komprehensif ada di jurnal, tapi terkadang ada beberapa paper riset di konferensi yang memiliki daftar referensi yang komprehensif.


References Part of a Research Paper
Gambar 1. Contoh daftar referensi yang komprehensif pada jurnal penelitian (https://ieeexplore.ieee.org/document/1561259)

1b. Fokus Membaca “Title”, “Abstract”, “Introduction” & “Conclusion”

Lalu, saat kamu menemukan paper, jangan langsung baca semua isinya. Melainkan, cukup membaca "Judul", "Abstrak", "Pendahuluan", dan "Kesimpulan". Dengan membaca empat bagian ini, kamu bisa tahu apakah kamu suka atau tidak dengan topik ini dan/atau apakah paper ini bisa dijadikan salah satu sumber referensi tugas akhir/penelitianku?

Automatic Mood Detection and Tracking of Music Audio Signals Paper
Gambar 2. Contoh bagian paper yang aku utamakan baca (https://ieeexplore.ieee.org/document/1561259)

Misalnya di contoh Gambar 2 ini, hal yang aku lakukan adalah:

  1. Membaca Judul, sambil berfikir apakah aku tertarik dengan penelitian "Automatic Mood Detection and Tracking of Music Audio Signals"?

  2. Membaca Abstrak, karena masih belum mengetahui isi yang dibahas penelitian ini.

  3. Setelah membaca abstrak dan aku mulai paham dengan gambaran umum penelitian ini, aku lanjut Membaca Pendahuluan untuk mengetahui "Kenapa penulis memutuskan untuk melakukan penelitian ini?", "Apakah ada masalah tau urgensi tertentu?", dan pertanyaan mendasar lainnya.

  4. Lewati bab tengah dan langsung Membaca Kesimpulan dari penelitian tersebut untuk mengetahui hasil dari penelitian ini dan apakah penulis memiliki punya saran lain untuk meningkatkan hasil performansi penelitian tersebut.


1c. Jika Tertarik, Baca Isi Paper Secara Keseluruhan (Termasuk “Footnotes” & “References”)

Setelah kita menemukan paper yang kita mau dan tertarik untuk mendalaminya, barulah mulai membaca isi paper dari awal sampai akhir secara keseluruhan termasuk "Catatan Kaki" dan "Sumber Referensi" nya.

Tips Penting: HARUS MENCATAT dan/atau STABILO

Apa saja yang harus dicatat::

  • Kata & Kalimat Penting dari Paper

  • Pertanyaan, Argumen, & Counter-Argumen yang Muncul di Kepalamu

  • Quotes

Tapi ingat, jika catatan kamu akan dimasukkan ke dalam paper penelitianmu, jangan lupa untuk mencantumkan "Kutipan" atau "Citation" dari pernyataan tersebut.


Contoh kasusku (Gambar 3), aku adalah tipe orang yang harus menggunakan kertas untuk membaca paper penelitian agar bisa aku stabilo dan coret-coret menggunakan pulpen di kiri-kanan-atas-bawah paper.


Photo by Charlotte May from Pexels: https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-students-with-printed-texts-5965700/
Gambar 3. Contoh metode mencatat dan stabilo paper penelitian

1d. Mencari & Membaca Paper Lain yang Berkaitan

Apabila kamu sudah selesai membaca satu paper penelitian dan sudah dicoret-coret/stabilo, kamu harus mencari paper penelitian lain yang berkaitan.

Tips: Fokus dengan 10 Paper Penelitian yang Berkualitas Bagus

Tips ini berlaku jika persyaratan minimal daftar referensi tugas akhir kamu adalah 10 penelitian. Jadi, silahkan sesuaikan dengan jumlah minimum yang dibutuhkan untuk paper penelitian kamu.


1e. Organisir Semua Sumber Referensi Paper Penelitian di Satu Tempat

Tips: Gunakan Google Sheet/Notion/Evernote (Jika lebih suka versi Digital) atau Buku (Jika lebih suka yang Konvensional)

Jika kamu ingin tahu bagaimana caranya mengorganisir sumber-sumber referensi atau kutipan untuk penelitian kamu, bisa tonton video "How I Organize Sources and Citations for Papers and Research Projects with Google Sheets" di YouTube:


Tahap 1 adalah Tahap yang SANGAT PENTING untuk Menulis Bagian “Introduction” & “Proposed Model” Paper Penelitian Kamu.

Tahap 2: Mulai Proyek Penelitian Anda

Biasanya, setelah kamu seminar proposal tugas akhir dan kamu sudah mendapatkan ACC dari dosen pembimbing untuk memulai proyek penelitian tugas akhirnya di Semester 8 (atau 7), kamu bisa mulai mengimplementasikan/melakukan penelitian kamu.

Ingat, di Tahap 2 ini, kamu belum mulai nulis di paper penelitian kamu karena kamu harus FOKUS dengan mengerjakan tugas akhirnya hingga MENEMUKAN hasil PERFORMANSI atau AKURASI yang LEBIH BAIK daripada penelitian sebelumnya.

If your result doesn't improve from the previous research, usually you can't get the paper acceptance. But you can use it as a portfolio on your website." - Qhansa's Women in Music Information Retrieval Mentor -
Gambar 4. Kutipan dari Mentor WiMIR Qhansa

Gambar 4 ini adalah Quotes dari mentorku di WiMIR (Women in Music Information Retrieval), yang mana beliau berkata, "Apabila hasil dari penelitian kita tidak meningkat dari penelitian sebelumya, biasanya pihak konferensi atau jurnal tidak bisa menerima paper penelitian kita. Karena, tidak ada hal yang baru atau hasil performansi yang lebih baik jika kita menggunakan metode yang kamu gunakan. Namun, jika penelitian kamu ingin dijadikan portfolio di website pribadi seperti sebagai tugas kampus, itu tetap bisa dilakukan." Hanya saja, kredibilitas penelitian kamu tidak dapat diakui oleh khalayak umum karena tidak terpublikasi dalam jurnal atau konferensi tertentu.


Tahap 3: Mulai Menulis Paper Penelitian Anda

Nah, mungkin tahap ini adalah tahap yang kalian tunggu-tunggu karena ini mirip seperti judul blog nya.


Sebelum menulis paper, yang aku sangat merekomendasikan kalian untuk mempersiapkan dua hal ini, yaitu:

  1. Template Paper dari Konferensi atau Jurnal yang Dituju. Karena setiap konferensi dan jurnal memiliki template yang berbeda, jadi jangan sampai salah. Misalnya, kalian mau submit paper ke ICoICT (IEEE), kalian harus menggunakan template ICoICT dan kalau mau submit paper ke ISMIR, kalian harus menggunakan template ISMIR. Jadi, jangan sampai salah.

  2. Grammarly Premium. Aku menulis "Premium" karena ada keuntungan yang aku rasa bermanfaat disaat aku menulis paper riset menggunakan versi premium dari Grammarly ini.

Isi Grammarly Qhansa saat membuat draft paper INASS
Gambar 5. Isi Grammarly Qhansa saat membuat draft paper INASS

Gambar 5 ini adalah contoh draft paper yang aku buat menggunakan Grammarly Premium. Kalau boleh cerita sedikit, waktu aku submit paper yang ISRITI Conference 2019, itu adalah submission paper ke-3 atau ke-4 aku. Karena waktu itu, dosen pembimbing 1 ku ingin aku submit paper ke jurnal, yang mana biasanya dapat Letter of Acceptance (LOA) dari Jurnal lebih sulit dibandingkan Konferensi. Kenapa bisa susah? Karena kalau kita mendapatkan LOA dari Jurnal, kita tidak perlu presentasi agar paper kita diterbitkan. Berbeda dengan Konferensi, setelah kita mendapatkan LOA, kita harus presentasi terlebih dahulu sebelum paper kita diterbitkan.


PERTANYAAN: Mulai Nulis Dari Bagian Mana?

Yang pasti: "Abstract" Ditulis Terakhir, walaupun bagian ini adalah bagian yang paling singkat.

Gambar 6. Dua cara menulis paper penelitian

Sebenarnya, ada dua cara untuk menulis paper. Kalau aku pribadi, aku lebih suka mengerjakannya secara berurutan (OPSI A), yaitu:

  1. INTRODUCTION (+References)

  2. PROPOSED MODEL (+References)

  3. RESULTS

  4. DISCUSSION

  5. CONCLUSION

  6. ABSTRACT

Namun, kalau temen-temen gak begitu suka menulis kata-kata atau merasa "Menulis itu Susah", kamu bisa menggunakan OPSI B, yang mana kalian fokus menulis hasil riset kalian. Berikut ini adalah urutannya:

  1. PROPOSED MODEL (+References)

  2. RESULTS

  3. DISCUSSION

  4. CONCLUSION

  5. INTRODUCTION (+References)

  6. ABSTRACT


TIPS PENTING: SETIAP BAGIAN PAPER HARUS DIKERJAKAN DI HARI YANG BERBEDA (Agar Tidak Stress)

Mari kita bedah satu-persatu menggunakan contoh paper penelitian ku tentang "Hierarchical SVM-kNN to Classify Music Emotion" yang dipublikasi pada tahun 2019 di International Seminar on Research of Information Technology and Intelligent Systems (ISRITI).


Section 1: Introduction (Pendahuluan)

Gambar 7. Contoh Introduction (Pendahuluan) pada Paper Penelitian

Jadi, pada bagian Pendahuluan, di Paragraf ke-1 kita harus menggunakan kemampuan Marketing dan Storytelling untuk bisa memberitahu bahkan meyakinkan pembaca:

  • Mengapa riset kita penting?

  • Mengapa orang lain harus peduli dengan hasil riset kita?


Lalu di Paragraf ke-2, kita harus menjelaskan "Kira-kira, apakah ada celah atau hal yang masih kurang dari riset sebelumnya?" Kita lihat contoh di Gambar 7, pada paper riset sebelumnya, akurasi dari model tersebut hanya mencapai 74.28% dan 62.8%. Kira-kira, apakah bisa riset kita meningkatkan akurasi tersebut menjadi lebih baik? (Misal target 90%).


Di Paragraf ke-3, kalian bisa menuliskan beberapa poin utama dari riset yang kalian telah lakukan, seperti:

  • Apa hal atau nilai yang kamu tawarkan di paper ini?

  • Celah apa yang kamu isi di paper ini?

  • Apa saja nilai tambah dari paper ini?

Dan di paragraf ke-4, kalian hanya perlu menjelaskan struktur dari paper riset kalian.


Section 2: Proposed Model (Model yang Diusulkan)

Bagian ke-2 dari paper riset adalah penjelasan dari model yang kita usulkan beserta istilah-istilah atau teori-teori yang harus dipahami oleh pembaca sebelum mereka membaca bagian selanjutnya. Sehingga, pembaca tidak akan kebingungan ketika membaca paper kalian sampai akhir.

Gambar 8. Contoh Proposed Model (Model yang Diusulkan) pada Paper Penelitian

Prinsip yang aku pegang saat menulis hasil penelitian ataupun bercerita adalah

"Jika tulisanmu mudah dimengerti oleh orang awam, maka tulisanmu dikategorikan sebagai tulisan yang bagus" - Prinsip Qhansa -

Section 3: Results (Hasil)

Di Bagian ke-3 dari paper riset adalah menjelaskan hasil yang kalian dapatkan setelah menjalankan model yang telah kalian usulkan tersebut. Dan semua tergantung dari hasil running-an testing kalian.


Gambar 9. Contoh Results (Hasil) pada Paper Penelitian

Pada Gambar 9, kalian bisa lihat bahwa aku menuliskan hasil secara berurutan, dari model yang sederhana ke model yang lebih kompleks atau spesifik, karena aku ingin menjelaskan atau membuktikan bahwa model hirarkis yang aku ajukan mampu meningkatkan akurasi pengenalan emosi dari musik. Dan dikarenakan pada saat aku menulis paper belum mencapai batas maksimal jumlah halaman, aku memutuskan untuk menuliskan hasil observasi ke-2 ku secara spesifik menggunakan grafik perbandingan antar fitur pada Algoritma Machine Learning Support Vecor Machine (SVM) dan k-Nearest Neighbors (kNN).


Section 4: Discussion (Pembahasan)

Bagian ke-4 dari paper riset adalah bagian dimana kalian membahas analisa dari hasil temuan kalian di bagian sebelumnya (Bagian ke-3).

Gambar 10. Contoh Discussion (Pembahasan) pada Paper Penelitian

Dari Gambar 10, aku membuat tabel yang berisi kombinasi hasil penggabungan beberapa algoritma di masing-masing level hirarkis. Sehingga, pembaca dapat melihat dan membandingkan hasil performansi dari beberapa kombinasi algoritma. Pada akhirnya, kita bisa melihat kombinasi algoritma yang mana saja yang bisa menghasilkan performansi yang paling tinggi.


Section 5: Conclusion (Kesimpulan)

Gambar 11. Contoh Conclusion (Kesimpulan) pada Paper Penelitian

Bagian ke-5 pada paper riset adalah bagian dimana kalian:

  • Menulis kembali hasil temuan kalian di Bagian ke-3 dan ke-4 paper ke dalam beberapa kalimat.

  • Menulis keterbatasan yang kalian miliki saat menjalankan riset.

  • Menulis saran untuk meningkatkan hasil riset di masa yang akan datang.


Abstract (Abstrak)

Akhirnya, setelah kalian menulis Bagian ke-1 hingga ke-5, kalian bisa menulis Abstract paper risetnya. Jadi, kalian sudah punya versi lengkap dan detailnya, nah di bagian asbtrak ini kalian tinggal ambil poin pentingnya saja sehingga menjadi 1 paragraf. Tapi ingat, jangan langsung di Copy-Paste ya. Kalian tetap harus memparafrase kalimat abstraknya.

Gambar 12. Contoh Abstract (Abstrak) pada Paper Penelitian

Sebelum aku mengakhiri blog ini, pesan penting yang harus diingat adalah

DON'T BE A PERFECTIONIST: Because Perfect is the Enemy of Good.

Terima kasih banyak telah membaca blog ku ini. Semoga kalian sehat selalu dan semangat untuk yang sedang mengerjakan skripsi atau paper riset!!



Comentarios


bottom of page